Tahun
Pelajaran 2013/2014
DI SUSUN OLEH
NAMA : RIZKI AYU HARDIANA
KELAS : CGDP
NIM :1253
POLITEKNIK INDONESIA MADIUN
Jl. Setia Budi No.60 Madiun
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillahhirabbilalamin, Banyak nikmat
yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya
layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat,rahmat,taufik,
serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya,sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan judul "MAKALAH PECAH WARNA". Dalam
penyusunannya,penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu
penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada : Kedua Orang Tua
dan segenapkeluarga besar penulis yang telah memberikan dukungan, kasih, dan
kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal,
semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun kepada
langkah yang lebih baik lagi. Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini
bebas dari kesalahan dan kekurangan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini
dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat
bagi semua pembaca.
PENULIS
Madiun, 19Januari 2014
Rizki
Ayu. H
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Di era globalisasi saat ini, setiap orang
pasti membutuhkan barang cetakan dan di sekitar kita selalu ada barang cetakan.
Seperti buku, poster, KTP, bilboard, credit card, atau mungkin minuman kaleng
seperti yang beredar dipasaran. Semua produk cetak tersebut dicetak dengan
teknik cetak yang berbeda-beda, bukan cetak offset saja yang sudah di kenal
masyarakat pada umumnya. Maka dari itu saya menyusun makalah ini dengan tujuan
agar bisa membantu dalam proses pembelajaran terutama dalam materi pecah warna.
B.
Rumusan
Masalah
-
Apa pengertian dari
pecah warna ?
-
Apa macam-macam teknik
pecah warna ?
-
Bagaimana proses
penggunaan teknik pecah warna ?
C.
Tujuan
-
Mengetahui tentang
pengertian pecah warna
-
Mengetahui macam-macam
teknik pecah warna
-
Mengetahui proses
penggunaan teknik pecah warna
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian
Pecah
warna atau separasi untuk percetakan offset atau bisa disebut color separation
adalah proses memisahkan komponen warna menjadi warna pembentuknya seperti
Cyan, Magenta Yellow dan Black untuk mode color CMYK demikian juga RGB. Pecah
warna dilakukan sebagai syarat dalam percetakan yang membutuhkan pemisahan
komponen warna. Sehingga untuk proses mecetak satu projek karya desain grafis
dilakukan mecetak satu warna ( contoh : Cyan saja ) hingga selesai kemudian
dilanjutkan mencetak warna kedua sampai warna terakhir.
Pecah
warna bisa dilakukan dengan berbagai cara dan software. Pada pembahasan
separasi warna ini saya akan membahas cara memecah warna menggunakan coreldraw
yang bisa dilakukan dengan dua cara. Dalam hal ini cara otomatis
menggunakan
fasilitas dalam software dan cara manual yaitu memilah warna dengan mengubah
angka pada warna pembentuknya.
TEORI
WARNA
Teori
Warna ini menyederhanakan warna-warna yang ada di alam menjadi 4 kelompok
warna, yaitu warna primer, sekunder, tersier, dan warna netral. Kelompok warna
ini sering disusun dalam lingkaran warna brewster. Lingkaran warna brewster
mampu menjelaskan teori kontras warna (komplementer), split komplementer,
triad, dan tetrad.
PEMBAGIAN
WARNA
- Warna primer
- Merah (seperti darah)
- Biru (seperti langit atau laut)
- Kuning (seperti kuning telur)
Ini
kemudian dikenal sebagai warna pigmen primer yang dipakai dalam dunia seni
rupa. Campuran dua warna primer menghasilkan warna sekunder. Campuran warna
sekunder dengan warna primer menghasilkan warna tertier. Akan tetapi secara
teknis, merah – kuning – biru, sebenarnya bukan warna pigmen primer. Tiga warna
pigmen primer adalah magenta, kuning dan cyan. (Oleh karena itu apabila
menyebut ”merah, kuning, biru” sebagai warna pigmen primer, maka ”merah” adalah
cara yang kurang akurat untuk menyebutkan ”magenta” sedangkan ”biru” adalah
cara yang kurang akurat untuk menyebutkan ”cyan”). Biru dan hijau adalah warna
sekunder dalam pigmen, tetapi merupakan warna primer dalam cahaya, bersama
dengan merah.
Landasan biologis
Pada dasarnya warna primer adalah bukan milik cahaya, tapi lebih merupakan konsep biologis, yang didasarkan pada respon fisiologis mata manusia terhadap cahaya. Secara fundamental, cahaya adalah spektrum berkesinambungan dari panjang gelombang, yang berarti bahwa terdapat jumlah warna yang tak terhingga. Akan tetapi, mata manusia normalnya hanya memiliki tiga jenis alat penerima/reseptor yang disebut dengan sel kerucut (yang berada di retina). Ini yang merespon panjang gelombang cahaya tertentu. Manusia serta spesies lain yang memiliki tiga macam reseptor warna disebut makhluk trichromat.
Spesies
yang dikenal sebagai tetrachromat, dengan empat reseptor warna menggunakan
empat warna primer. Manusia hanya dapat melihat sampai dengan 400 nanometer,
warna violet, sedangkan makhluk tetrachromat dapat melihat warna ultraviolet
sampai dengan 300 nanometer, warna primer keempat ini kemungkinan bertempat di
panjang gelombang yang lebih rendah dan kemungkinan adalah warna magenta
spektral murni lebih dari sekedar magenta yang kita lihat sebagai campuran dari
merah dan biru.
Banyak
dari jenis burung dan binatang marsupial merupakan makhluk tetrachromat.
Alat/media
yang menggabungkan pancaran cahaya untuk menciptakan sensasi warna menggunakan
sistem warna additif. Televisi adalah yang paling umum. Warna primer additif
adalah merah, hijau dan biru. Campuran warna cahaya merah dan hijau,
menghasilkan nuansa warna kuning atau orange. Campuran hijau dan biru
menghasilkan nuansa cyan, sedangkan campuran merah dan biru menhasilkan nuansa
ungu dan magenta. Campuran dengan proporsi seimbang dari warna additif primer
menghasilkan nuansa warna kelabu; jika ketiga warna ini disaturasikan penuh,
maka hasilnya adalah warna putih. Ruang warna/model warna yang dihasilkan
disebut dengan RGB (red, green, blue). RGB didapatkan dari mengurai cahaya.
WARNA PRIMER SUBTRAKTIF
Media yang
menggunakan pantulan cahaya untuk untuk menghasilkan warna memakai metode
campuran warna subtraktif.
Tradisional
Merah, Kuning, Biru / RYB (red, yellow, blue) merupakan rangkaian sejarah dari warna primer subtraktif. Khususnya digunakan dalam seni rupa (seni lukis). Ruang warna RYB membentuk triad warna primer dalam sebuah lingkaran warna standar; juga warna sekunder: violet, orange/jingga dan hijau. Triad warna tersusun dari 3 warna yang ekuidistan (berjarak sama) dalam sebuah lingkaran warna.
Merah, Kuning, Biru / RYB (red, yellow, blue) merupakan rangkaian sejarah dari warna primer subtraktif. Khususnya digunakan dalam seni rupa (seni lukis). Ruang warna RYB membentuk triad warna primer dalam sebuah lingkaran warna standar; juga warna sekunder: violet, orange/jingga dan hijau. Triad warna tersusun dari 3 warna yang ekuidistan (berjarak sama) dalam sebuah lingkaran warna.
Pemakaian
warna merah, biru, kuning sebagai warna primer menghasilkan gamut (rentang
warna) yang relatif sempit/kecil, di mana, beberapa warna tidak bisa dicapai
dengan campuran tersebut. Karena alasan itu, percetakan warna modern
menggunakan campuran warna magenta, kuning, cyan.
CMYK
Dalam
industri percetakan, untuk menghasilkan warna bervariasi, diterapkan pemakaian
warna primer subtraktif: magenta, kuning dan cyan dalam ukuran yang
bermacam-macam. CMYK didapatkan dari mengurai tinta.
CAMPURAN WARNA SUBTRAKTIF
Campuran
kuning dan cyan menghasilkan nuansa warna hijau; campuran kuning dengan magenta
menghasilkan nuansa warna merah, sedangkan campuran magenta dengan cyan
menghasilkan nuansa biru. Dalam teori, campuran tiga pigmen ini dalam ukuran
yang seimbang akan menghasilkan nuansa warna kelabu, dan akan menjadi hitam
jika ketiganya disaturasikan secara penuh, tetapi dalam praktek hasilnya
cenderung menjadi warna kotor kecoklatan.
Oleh
karena itu, seringkali dipakai warna keempat, yaitu hitam, sebagai tambahan
dari cyan, magenta dan kuning. Ruang warna yang dihasilkan lantas disebut
dengan CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, Black). Hitam disebut dengan ”K” (key) dari
istilah ”key plate” dalam percetakan (plat cetak yang menciptakan detail
artistik pada gambar, biasanya menggunakan warna tinta hitam).
- Warna sekunder
Merupakan hasil pencampuran
warna-warna primer dengan proporsi 1:1. Misalnya warna jingga merupakan hasil
campuran warna merah dengan kuning, hijau adalah campuran biru dan kuning, dan
ungu adalah campuran merah dan biru.
- Warna tersier
Merupakan campuran salah satu warna
primer dengan salah satu warna sekunder. Misalnya warna jingga kekuningan
didapat dari pencampuran warna kuning dan jingga.
Warna
netral
Warna
netral merupakan hasil campuran ketiga warna dasar dalam proporsi 1:1:1. Warna
ini sering muncul sebagai penyeimbang warna-warna kontras di alam. Biasanya
hasil campuran yang tepat akan menuju hitam.
Warna panas dan dingin
Lingkaran warna primer hingga tersier bisa dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu kelompok warna panas dan warna dingin. Warna panas dimulai dari kuning kehijauan hingga merah. Sementara warna dingin dimulai dari ungu
kemerahan hingga hijau.
Lingkaran warna primer hingga tersier bisa dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu kelompok warna panas dan warna dingin. Warna panas dimulai dari kuning kehijauan hingga merah. Sementara warna dingin dimulai dari ungu
kemerahan hingga hijau.
Warna
panas akan menghasilkan sensasi panas dan dekat. Sementara warna dingin
sebaliknya. Suatu karya seni disebut memiliki komposisi warna harmonis jika
warnawarna yang terdapat di dalamnya menghasilkan efek hangat-sedang.
HUBUNGAN
ANTAR WARNA
- Kontras komplementer
Adalah dua warna yang saling berseberangan (memiliki sudut
180°) di lingkaran warna. Dua warna dengan posisi kontras komplementer
menghasilkan hubungan kontras paling kuat. Misalnya jingga dengan biru.
- Kontras split komplemen
Adalah dua warna yang saling agak
berseberangan (memiliki sudut mendekati 180°). Misalnya Jingga memiliki
hubungan split komplemen dengan hijau kebiruan. Kontras triad komplementer
Adalah tiga warna di lingkaran warna yang membentuk segitiga sama kaki dengan
sudut 60°.
- Kontras tetrad komplementer
Disebut juga dengan double
komplementer. Adalah empat warna yang membentuk bangun segi empat (dengan sudut
90°).
Pecah
warna bisa dilakukan dengan berbagai cara dan software. Pada pembahasan
separasi warna ini saya akan membahas cara memecah warna menggunakan coreldraw
yang bisa dilakukan dengan dua cara. Dalam hal ini cara otomatis menggunakan
fasilitas dalam software dan cara manual yaitu memilah warna dengan mengubah
angka pada warna pembentuknya.
CARA PECAH
WARNA
- Cara Otomatis
Cara
otomatis dalam pecah warna adalah memecah warna menggunakan fasilitas dalam
software dengan cara mengurai warna dari setiap objek karya desain menggunakan
proses mencetak / print. Cara ini biasa digunakan dalam proses mencetak oleh
pekerja Percetakan Offset.
Untuk
melakukan proses separasi dalam coreldraw secara otomatis, ikuti langkah-langkah
berikut
1.Masukkan
objek desain dalam lembar kerja CorelDraw atau buka langsung projek Anda yang
sudah ada dalam CorelDraw
2. Klik
meu File > Print Preview
3. Klik menu Settings >
Separations ( CTLR + S )
4. Lakukan
proses mencetak
- Cara Manual
Cara
manual dalam pecah warna adalah memecah warna dengan mengurai warna pada setiap
objek dalam lembar kerja menggunakan pengubahan angka warna dalam fill color
dan outline color. Cara ini biasa digunakan untuk mengetahui hasil pecah warna
pada file digital, dan kemudian mencetaknnya sesuai jumlah warna yang ada.
Ada juga
yang berpendapat bahwa cara ini adalah cara yang tidak efektif karena
kita harus mengurai warna setiap objek dalam lembar kerja satu persatu sehingga
waktu pengerjaan tergantung pada jumlah objek yang kita buat dalam satu lebar
kerja. Kita bisa bayangkan jika objek yang dipakai adalah ribuan objek tentunya
akan sangat lama menggunakan cara ini.
1.
Buka karya desain Anda atau import
2.
Buat halaman baru pada lembar kerja tersebut sejumlah empat
halaman sesuai dengan mode color CMYK, rename halaman baru tersebut sesuai
dengan representasi mode color Cyan, Magenta, Yellow dan Blak untuk CMYK.
3.
Duplikat atau copy dan paste objek desain anda pada halaman
pertama (asli) ke semua halaman baru yang sudah dibuat dengan cara shortcut
CTRL + C untuk proses copy dan CTRL + V untuk paste agar proses lebih cepat.
4.
Pertama kita akan buat warna Cyan, maka klik pada halaman
Cyan. Menggunkana pick tool pilih salah satu objek pada halaman Cyan dan double
klik pada fill color dan outline color untuk mengganti angkanya menjadi hanya
warna Cyan saja.
5.
Setelah masuk pada pada dialog uniform fill atau ouline fill
atau fountain fill maka kita harus mengubah warna selain warna Cyan menjai
angka nol. Saya akan mencontohkan fountain fill atau hasil warna gradient. Klik
from atau to untuk mengubah angka warna, klik other. Jika gradasi terdiri lebih
dari dua warna maka pilih point yang diwakili oleh segitiga terbalik dibawah
tulisan rom dan to.
6.
Setelah klik other di atas maka akan muncul dialog box lain
yang akan sama ketika warna adalah warna bolk (fill color). Disinilah kita akan
mengubah angka pembentuk warna. Karena kita mengubah pada halaman Cyan maka
selain Cyan akan diubah menjadi warna nol.
7.
Lakukan proses pada poin 5 dan 6 untuk setiap objek pada
page Cyan. Demikian Pula pada page lainnya, perbedaanyya adalah kita akan
mengubah menjadi semua angka nol selain warna sesuai page. Conto pada page
Magenta maka selain warna magenta harus angka nol, semikian seterusnya. Jika
proses ini benar maka akan didapat hasil seperti gambar di bawah
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pecah
warna sangat berguna dalam pembuatan
segala sablon dalam kehidupan sehari-hari. Pemahaman akan teknik pecah warna
sangat di perlukan sebagai modal awal dalam pembelajaran percetakan sebuah
design. Oleh karena itu, saya menyusun makalah ini untuk melengkapi tugas mata
kuliah Pecah Warna juga untuk membantu mempermudah belajar siswa.
B.
Saran
Dalam
penyusunan makalah ini, di perlukan berbagai reverensi dengan tujuan mencari
informasi yang benar selain itu suatu kerja sama yang baik juga di perlukan karena dengan searcing kita
dapat mengetahui bagaimana mestinya suatu informasi yang benar tersebut.